Setiap masyarakat
mempunyai gambaran tentang kondisi masa depan yang diinginkan yaitu kondisi kehidupan
yang sejahtera, yang mana setiap
masyarakat berbeda-beda tergantung dari perspektif dan konstruksinya
tentang kesejahteraan sesuai dengan variasi kondisi sosio kulturalnya,
permasalahan yang dihadapi dan faktor kesejahteraannya.
Proses perubahan
untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan proses yang panjang, sehingga pencapaiannya
juga tidak serta merta melainkan secara bertahap. Kecepatan perubahannya ditentukan oleh faktor
pendorong berupa kesadaran terhadap masalah dan ketidakpuasan terhadap kondisi
yang ada, kuatnya visi kedepan sebagai faktor penarik dan energi sosial yang
mampu menjadi penggerak perubahan.
Ketidakberdayaan
masyarakat ditandai oleh :
1.
Rendahnya akses masyarakat terhadap
faktor-faktor yang dapat mendukung upaya peningkatan taraf hidupnya.
2.
Ketidakberdayaan politik dapat dilihat dari
kecilnya akses dalam proses pengambilan keputusan,
3.
Lemahnya posisi tawar dalam membela hak
politik, perlakuan diskriminatif.
4.
Rendahnya akses terhadap informasi dan
pelayanan sosial,
5.
Sempitnya jaringan interaksi sosial dan
6.
Kondisi terpinggirkan dalam sistem
sosialnya.
Ketidakberdayaan
psikologis dapat dilihat dari :
1.
Sikap rendah diri,
2.
Kurang percaya diri
3.
Sikap fatalisme
Di dalam komunitas diperlukan
kehadiran orang kunci atau opinion leader dan relawan yang dapat
mentransformasi atau menjadi perantara terhadap gagasan/pandangan individu atau
kelompok masyarakat untuk menjadi kebutuhan dan tindakan bersama dalam
komunitas. Mengapa
diperlukan kehadiran relawan, karena terkadang yang memiliki gagasan
adalah mereka dari warga biasa yang tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
komunitas. Sehingga untuk
menggerakkan tindakan bersama tersebut membutuhkan energi sosial namun
terkadang energi sosial internal tidak mencukupi, oleh karena itu dibutuhkan
tambahan energi sosial eksternal dalam mempercepat proses perubahan.
Dua alternatif yang
dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat yaitu pertama mengharapkan
adanya peran eksternal untuk mengatasi sindrom atau memotong lingkaran
kemiskinan atau membuka perangkap kemiskinan, namun keterlibatan pihak
eksternal harus sesuai dengan kerangka pola yang sudah ada dan bukan melakukan
penetrasi apalagi dominasi.. dan kedua adalah tetap mengandalkan pada
potensi dan mekanisme internal yang ada menyangkut potensi keswadayaan.
Peningkatan
kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan
dunia usaha. Masyarakat menjadi aktor utama dalam proses pembangunan dan bukan
sebagai obyek dari pembangunan sehingga aktualisasi dari posisi ini adalah
masyarakatlah yang merencanakan, memutuskan, melaksanakan dan mengevaluasi dari
apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan mereka.
.
Pemenuhan kebutuhan
masyarakat sangat ditentukan oleh tersedianya resources atau sumber daya. Semakin banyak sumber daya potensial yang
dapat diubah menjadi aktual, berarti semakin besar kontribusi yang dapat
diberikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan juga berarti akan semakin
meningkat pula kondisi kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan
keswadayaan masyarakat yang berbasis dinamika internal mempunyai pandangan
bahwa dengan kearifan yang dimiliki oleh masyarakat memungkinkan antara
solidaritas sosial dengan perkembangan ekonomi dapat bersifat saling mendukung. Fungsi pengetahuan dan kearifan lokal
berperan menjaga eksistensi kehidupan bersama, menjaga identitas ditengah
pergaulan dengan masyarakat makro, mengendalikan energi sosial tidak dimanfaat
untuk hal-hal yang membebani masyarakat, selain itu dapat menjadi energi
pendorong perubahan dan perkembangan terutama dalam upaya peningkatan kondisi
kehidupan masyarakat.
.
Peningkatan kondisi
masyarakat dibutuhkan adanya iklim yang kondusif yaitu salah satu bentuknya
dapat berupa keberadaan institusi sosial pada tingkat komunitas yang dapat menfasilitasi
berbagai tindakan bersama, yang mana institusi sosial yang dimaksud bukan
semata-mata dalam bentuk wadah, asosiasi atau organisasi, melainkan lebih dari
itu terutama adalah suatu pranata atau pola aktivitas yang sudah terlembagakan
dan merupakan bagian dari sistem aktivitas keseharian.
Kebudayaan yang
dimiliki oleh masyarakat merupakan energi sosial yang dapat menggerakan proses
pembangunan secara sukses, karena unsur-unsur budaya mempunyai legitimasi
tradisional, secara simbolis merupakan bentuk komunikasi masyarakat, dan unsur
budaya mempunyai aneka ragam fungsi.
Pendekatan keswadayaan
masyarakat mengakui adanya keberagaman dan variasi dalam setiap masyarakat atau
setiap entitas kehidupan. Semakin
beragam suatu komunitas atau entitas kehidupan masyarakat semakin tinggi
kemampuannya untuk mempertahankan keberlangsungannya dan bukan sebaliknya.
Penulis
0 komentar:
Posting Komentar