Rabu, 05 November 2014

Keswadayaan Masyarakat (Manifestasi Kapasitas Masyarakat Untuk Berkembang Secara Mandiri)


Setiap masyarakat mempunyai gambaran tentang kondisi masa depan yang diinginkan yaitu kondisi kehidupan yang sejahtera, yang mana setiap  masyarakat berbeda-beda tergantung dari perspektif dan konstruksinya tentang kesejahteraan sesuai dengan variasi kondisi sosio kulturalnya, permasalahan yang dihadapi dan faktor kesejahteraannya.

Proses perubahan untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan proses yang panjang, sehingga pencapaiannya juga tidak serta merta melainkan secara bertahap.  Kecepatan perubahannya ditentukan oleh faktor pendorong berupa kesadaran terhadap masalah dan ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada, kuatnya visi kedepan sebagai faktor penarik dan energi sosial yang mampu menjadi penggerak perubahan.


Ketidakberdayaan masyarakat ditandai oleh :
1.    Rendahnya akses masyarakat terhadap faktor-faktor yang dapat mendukung upaya peningkatan taraf hidupnya.
2.    Ketidakberdayaan politik dapat dilihat dari kecilnya akses dalam proses pengambilan keputusan,
3.    Lemahnya posisi tawar dalam membela hak politik, perlakuan diskriminatif.
4.    Rendahnya akses terhadap informasi dan pelayanan sosial,
5.    Sempitnya jaringan interaksi sosial dan
6.    Kondisi terpinggirkan dalam sistem sosialnya. 

Ketidakberdayaan psikologis dapat dilihat dari :
1.    Sikap rendah diri,
2.    Kurang percaya diri
3.    Sikap fatalisme
 
Di dalam komunitas diperlukan kehadiran orang kunci atau opinion leader dan relawan yang dapat mentransformasi atau menjadi perantara terhadap gagasan/pandangan individu atau kelompok masyarakat untuk menjadi kebutuhan dan tindakan bersama dalam komunitas.  Mengapa diperlukan kehadiran relawan, karena terkadang yang memiliki gagasan adalah mereka dari warga biasa yang tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi komunitas.  Sehingga untuk menggerakkan tindakan bersama tersebut membutuhkan energi sosial namun terkadang energi sosial internal tidak mencukupi, oleh karena itu dibutuhkan tambahan energi sosial eksternal dalam mempercepat proses perubahan.

Dua alternatif yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat yaitu pertama mengharapkan adanya peran eksternal untuk mengatasi sindrom atau memotong lingkaran kemiskinan atau membuka perangkap kemiskinan, namun keterlibatan pihak eksternal harus sesuai dengan kerangka pola yang sudah ada dan bukan melakukan penetrasi apalagi dominasi.. dan kedua adalah tetap mengandalkan pada potensi dan mekanisme internal yang ada menyangkut potensi keswadayaan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Masyarakat menjadi aktor utama dalam proses pembangunan dan bukan sebagai obyek dari pembangunan sehingga aktualisasi dari posisi ini adalah masyarakatlah yang merencanakan, memutuskan, melaksanakan dan mengevaluasi dari apa yang menjadi permasalahan dan kebutuhan mereka.  
.
Pemenuhan kebutuhan masyarakat sangat ditentukan oleh tersedianya resources atau sumber daya.  Semakin banyak sumber daya potensial yang dapat diubah menjadi aktual, berarti semakin besar kontribusi yang dapat diberikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan juga berarti akan semakin meningkat pula kondisi kesejahteraan masyarakat.

Pendekatan keswadayaan masyarakat yang berbasis dinamika internal mempunyai pandangan bahwa dengan kearifan yang dimiliki oleh masyarakat memungkinkan antara solidaritas sosial dengan perkembangan ekonomi dapat bersifat saling mendukung.  Fungsi pengetahuan dan kearifan lokal berperan menjaga eksistensi kehidupan bersama, menjaga identitas ditengah pergaulan dengan masyarakat makro, mengendalikan energi sosial tidak dimanfaat untuk hal-hal yang membebani masyarakat, selain itu dapat menjadi energi pendorong perubahan dan perkembangan terutama dalam upaya peningkatan kondisi kehidupan masyarakat.
.
Peningkatan kondisi masyarakat dibutuhkan adanya iklim yang kondusif yaitu salah satu bentuknya dapat berupa keberadaan institusi sosial pada tingkat komunitas yang dapat menfasilitasi berbagai tindakan bersama, yang mana institusi sosial yang dimaksud bukan semata-mata dalam bentuk wadah, asosiasi atau organisasi, melainkan lebih dari itu terutama adalah suatu pranata atau pola aktivitas yang sudah terlembagakan dan merupakan bagian dari sistem aktivitas keseharian.

Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat merupakan energi sosial yang dapat menggerakan proses pembangunan secara sukses, karena unsur-unsur budaya mempunyai legitimasi tradisional, secara simbolis merupakan bentuk komunikasi masyarakat, dan unsur budaya mempunyai aneka ragam fungsi.

Kemandirian yang terkandung dalam keswadayaan masyarakat lebih dimaksudkan sebagai kemandirian dalam pengambilan keputusan, kemandirian dalam menentukan masa depannya, dan semakin banyak hubungan dengan pihak eksternal dan lingkungan makro yang ditunjukan dengan kemampuan masyarakat lokal dalam membangun jaringan.

Pendekatan keswadayaan masyarakat mengakui adanya keberagaman dan variasi dalam setiap masyarakat atau setiap entitas kehidupan.  Semakin beragam suatu komunitas atau entitas kehidupan masyarakat semakin tinggi kemampuannya untuk mempertahankan keberlangsungannya dan bukan sebaliknya.

  
Penulis

0 komentar:

Posting Komentar